Jumat, 25 April 2014

“ UNSUR INSTRINSIK DAN UNSUR EKSTERINSIK ”











MAKALAH BAHASA INDONESIA
“ UNSUR INSTRINSIK DAN UNSUR EKSTERINSIK ”
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUn2hqN0guVv4_yTz9JRcnjbCjxi8ixh-KBNOtnz_fcAM4oDpFBNTKfL4-YsZ0T1Aj4qrQJipNP1ixOPW5VkFsW0PrIgXodShFvACJTS4XC0-buPqn3vYktiNNHAO9D-yvYAEp4IGClgoj/s1600/Logo+Tut+Wuri+Handayani.png






Di Susun Oleh
Awhansa



SMA NEGERI 2 SAPE
TAHUN PELAJARAN 2013 – 2014








 



















KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan  kepada penulis .sehingga dapat menyelesaikan tugas karya tulis sederhana ini.                               
Karya tulis ini di susun dengan tujuan utama untuk melengkapi tugas wajib individu yaitu pembuatan karya ilmiah.selain itu,juga untuk melatih para siswa-siswi SMA.S  Bangko Jaya kelas XII dalam menyusun karya tulis .             
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Yusuf, Sos.1 selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah memberikan bimbingannya dalam pembuatan karya tulis ini. Begitu  juga kepada teman-teman atau pihak-pihak terkait yang telah memberikan dukungan moral atau material  hingga terselesaikannya  pembuatan  karya tulis ini.                                                 
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun karya tulis ini, masih jauh dari kesempurnaan karena adanya kerbatasan ilmu dan pengetahuan serta refrensi yang penulis miliki. Namun  demikian penulis berharap semoga isi karya tulis ini dapat benar-benar bermanfaat bagi penulis khususnya, serta  para pembaca pada umumnya. Selain itu juga penulis berharap adanya keritik dan saran yang membangun  dari pihak pembaca demi terwujudnya kesempurnaan isi karya tulis ini, sehingga karya tulis ini betul-betul dapat menambah pengetahuan kita dalam penulisan karya tulis ilmiah.   
                                                                                                     Hormat Penulis

                                                                                                  Awhan Syaputra


















BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
“Bandingkan unsur intrinsik dan Unsur Eksterinsik”
a.      Intrinsik Cerpen
  adalah sastra melayu lama yang berbentuk prosa yang berisi cerita undang-undang, silsilah raja-raja yang lebih nyata . yang merupankan suatu jenis cerita rakyat .
b.      Ekstrinsik Cerpen
Cerpen  merupakan suatu karya rekaan pengaran, cerita dalam suatu cerpen merupakan hasil pengamatan  pengarang atas hidup dan kehidupan yang nyata. Cerpen  pada dasarnya adalah karya tulis .
B.     RUMUSAN MASALAH
Dari  latar belakang masalah yang kami jumpai , maka rumusan masalah yang kami dapat adalah sebagai berikut :
1.      Apa  unsur-unsur dari cerpen yang berjudul “matahari tak terbit hari ini”
2.      Apa  perbedaan dari Unsur Insterinstik dan Unsur Eksterinsik
C.    MANFAAT PENULISAN
adapun manfaat penulisan yang kami dapat adalah sebagai berikut :
1.      Di  buat guna untuk memenuhi tugas karya ilmiah pada mata pelajaran bahasa indonesia
2.      untuk mengetahui unsur-unsur dari cerpen yang berjudul “ matahari tak terbit hari pagi ini”
3.      untuk megetahui perbedaan dari Unsur Insterinstik dan Unsur Eksterinsik
D.    Tujuan
a.       Mendeskripsikan unsur intrinsik ?
b.      Mendeskripsikan unsur ekstrinsik ?















BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Unsur Intinsik dan Unsur Ekstinsik

a.       Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam.
b.      Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar.

2.      Unsur-Unsur Intrinsik dan Ekstinsik dalam Karya Sastra

A.    Unsur-unsur intrinsik karya sastra adalah :

Ø  Tema
adalah sesuatu yang menjadi pokok masalah/pokok pikiran dari pengarang yang ditampilkan dalam karangannya

Ø  Amanat
adalah pesan/kesan yang dapat memberikan tambahan pengetahuan, pendidikan, dan sesuatu yang bermakna dalam hidup yang memberikan penghiburan, kepuasan dan kekayaan batin kita terhadap hidup.

Ø   Plot/Alur
adalah jalan cerita/rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir.
Tahap-Tahap Alur
1.  Tahap perkenalan/Eksposisi
adalah tahap permulaan suatu cerita yang dimulai dengan suatu kejadian, tetapi  belum ada ketegangan (perkenalan para tokoh, reaksi antarpelaku, penggambaran fisik, penggambaran tempat)
2. Tahap pertentangan /Konflik
adalah tahap dimana mulai terjadi pertentangan antara pelaku-pelaku (titik pijak menuju pertentangan selanjutnya)
Konflik ada dua ;
1. konflik internal
adalah konflik yang terjadi dalam    diri          tokoh.
2. konflik eksternal
adalah konflik yang terjadi di luar tokoh(konflik tokoh dengan tokoh, konflik   tokoh dengan lingkungan, konflik tokoh dengan alam, konlik tokoh denganTuhan dll)
3. Tahap penanjakan konflik/Komplikasi
adalah tahap dimana ketegangan mulai terasa semakin berkembang dan rumit   (nasib pelaku semakin sulit diduga, serba samar-samar)
4.  Tahap klimaks
adalah tahap dimana ketegangan mulai memuncak (perubahan nasip pelaku       sudah   mulai dapat diduga, kadang dugaan itu tidak terbukti pada akhir cerita)

5. Tahap penyelesaian
adalah tahap akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Ada pula yang penyelesaiannya diserahkan kepada pembaca, jadi akhir ceritanya menggantung, tanpa ada penyelesaian.
Macam-Macam Alur
1.      Alur maju
adalah peristiwa –peristiwa diutarakan mulai awal sampai akhir/masa kini menuju masa datang.
2.      Alur mundur/Sorot balik/Flash back
adalah peristiwa-peristiwa yang menjadi bagian penutup diutarakan terlebih dahulu/masa kini, baru menceritakan peristiwa-peristiwa pokok melalui kenangan/masa lalu salah satu tokoh.
3.      Alur gabungan/Campuran
adalah peristiwa-peristiwa pokok diutarakan. Dalam pengutararaan peristiwa-peristiwa pokok, pembaca diajak mengenang peristiwa-peristiwa yang lampau,kemudian mengenang peristiwa pokok ( dialami oleh tokoh utama) lagi.
Ø  Perwatakan/Penokohan
adalah bagaimana pengarang melukiskan watak tokoh
Ada Tiga Cara Untuk Melukiskan Watak Tokoh
1.      Analitik
adalah pengarang langsung menceritakan watak tokoh.
Contoh :
Siapa yang tidak kenal Pak Edi yang lucu, periang, dan pintar. Meskipun agak   pendek justru melengkapi sosoknya sebagai guru yang diidolakan siswa. Lucu dan penyanyang.
2.      Dramatik
adalah pengarang melukiskan watak tokoh dengan tidak langsung.
Bisa melalui tempat tinggal,lingkungan,percakapan/dialog antartokoh, perbuatan, fisik dan tingkah laku, komentar tokoh lain terhadap tokoh tertentu, jalan pikiran tokoh.
Contoh :
Begitu memasuki kamarnya Yayuk, pelajar kelas 1 SMA itu langsung melempar tasnya ke tempat tidur dan membaringkan dirinya tanpa melepaskan sepatu terlebih dahulu. (tingkah laku tokoh)



3.      Campuran
adalah gabungan analitik dan dramatik.
Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia , binatang, atau benda-benda mati yang     diinsankan
Pelaku/Tokoh Dalam Cerita
1.      Pelaku utama
adalah pelaku yang memegang peranan utama dalam cerita dan selalu hadir/muncul pada setiap satuan kejadian.
2.  Pelaku pembantu
adalah pelaku yang berfungsi membantu pelaku utama dalam cerita.Bisa bertindak sebagai pahlawan mungkin juga sebagai penentang pelaku utama.
3.   Pelaku protagonis
adalah pelaku yang memegang watak tertentu yang membawa ide kebenaran.(jujur,setia,baik hati dll)
4.  Pelaku antagonis
adalah pelaku yang berfungsi menentang pelaku protagonis (penipu, pembohong dll)
5.   Pelaku tritagonis
adalah pelaku yang dalam cerita sering dimunculkan sebagai tokoh ketiga yang biasa disebut dengan tokoh penengah.
Ø  Latar/Setting
Latar/ setting adalah sesuatu atau keadaan yang melingkupi pelaku dalam sebuah   cerita.
Macam-macam latar
1.      Latar tempat
adalah latar dimana pelaku berada atau cerita terjadi (di sekolah, di kota, di ruangan dll)
2.   Latar waktu
adalah kapan cerita itu terjadi ( pagi, siang,malam, kemarin, besuk dll)
3.   Latar suasana
adalah dalam keadaan dimana cerita terjadi. (sedih, gembira, dingin, damai, sepi dll)




Ø   Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang adalah posisi/kedudukan pengarang dalam membawakan cerita.
Sudut pandang dibedakan atas :
1.      Sudut pandang orang kesatu
adalah pengarang berfungsi sebagai pelaku yang terlibat langsung dalam cerita, terutama sebagai pelaku utama. Pelaku utamanya(aku, saya, kata ganti orang pertama jamak : kami, kita)
2.  Sudut pandang orang ketiga
adalah pengarang berada di luar cerita, ia menuturkan tokoh-tokoh di luar, tidak terlibat dalam cerita. Pelaku utamanya (ia, dia, mereka,kata ganti orang ketiga jamak, nama-nama lain)
B.     UNSUR EKSTRINSIK
Unsur-Unsur Ekstrinsik
1.      Latar Belakang Penciptaan
adalah kapan karya sastra tersebut diciptakan
2.    Kondisi masyarakat pada saat karya sastra diciptakan
adalah keadaan masyarakat baik itu ekonomi, sosial, budaya,politik pada saat karya  sastra diciptakan
3.  Pandangan hidup pengarang/Latar belakang pengarang
3. Contoh  karya sastra “  Cerpen “
“ Sahabatku Cintaku “
            Kamu, orang yang membuatku nyaman, dan bahagia. Selalu menjagaku tanpa lelah. Tetapi rasa ini sungguh Membuatku Dilema, menunggu kepastian tanpa balasan. Dia sahabatku, tapi dia juga nafasku, dia Dicky Aprilio. Sejak pertama aku kenal dia, tatapannya itu masih teringat jelas di memoriku, senyumannya membuatku tenang dan damai ***** dia selalu menjagaku kapanpun dan dimanapun, setiap aku down dia selalu memegang erat tanganku dan membuatku bangkit lagi.
Mungkin aku terlalu egois terlalu berharap untuk memilikinya, tapi aku tak bisa selalu berpura-pura untuk tidak mencintainya. Tapi disisi lain kalau emang kita jadian aku TAKUT, aku sangat takut kehilangan dia, aku gamau dia hilang dari mata dan hatiku. Tapi di sisi lain juga aku pengen banget milikkin dia, supaya semua orang tau dia milik aku bukan milik orang lain.
Aku selalu menahan rasa sakit ini ketika teman-temanku menanyakan kedekatan ku dengan dicky selama ini, aku sakit ketika aku harus bilang “ bukan, dia hanya temanku.” Dan merekapun menjawab “padahal udah cocok banget, jadian aja.” Aku hanya membalas dengan senyuman. Tapi perlahan masalah itu sudah menjadi hal yang biasa untukku. Karna Dicky mengajarkanku untuk bertindak dan bersikap yang dewasa. Aku ga berani bilang Dicky adalah segalanya buat aku, karna aku takut segalanya aku hilang.
Aku berusaha menjadi wanita yang dewasa yang ingin selalu berfikiran positif, jadi aku kadang berpikir kalau hubungan aku sama Dicky sekarang jauh lebih bahagia ***** aku takut jika kita pacaran lalu putus dan gak bisa deket lagi, mending betemen kaya sekarang dan dia gak akan ninggalin aku, kecuali dia mempunyai cintanya yang baru.
D-I-C-K-Y seseorang yang paling berharga buat aku sekarang, andaikan aku mampu berkata di depannya bahwa aku sayang dia dan gamau kehilangan dia mungkin aku akan jauh lebih tenang, tapi beberapa kali aku mencoba untuk mengatakannya malah yang ada hanya gemetaran yang ku rasa, mungkin belum saatnya aku berkata seperti itu.
Tawa dan candanya adalah warna di hidupku, aku tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Dicky juga adalah salah satu alesan yang membuatku betah di masa SMA yang dulu yang aku anggap biasa aja. Aku sekarang masih duduk manis di sampingnya menjadi teman biasa, entah akankah posisi itu berubah, akupun tak tahu
4.      Analisis Unsur Intiristik dan Eksterinsik pada cerpen

 “Matahari Tak Terbit Pagi Ini”
Unsur intrinsik sebuah cerpen terdiri atas tema, alur, sudut pandang, penokohan dan amanat. Adapun  unsur ekstrinsik cerpen, biasanya berkenaan dengan latar belakang pengarang dalam menulis cerpen tersebut dan kerkaitan budaya dengan cerpen. Berikut  analisasi unsur intrinsik dan ekstrinsik unsur cerpen “Matahari Tak Terbit Pagi Ini”
a.       Tema  atau pokok cerpen diatas adalah kerinduaan seseorang kepada orang yang dikasihaninya. Mereka  berpisah karena “ nasib” yang tidak bisa mereka tolak .
b.      Alur  cerpen itu sangat pendek , yakni bergerak maju bercerita tentang seputar kondisi batin tokoh utama  karena kehilangan , orang yang di kasihinya. Meskipun  demikian, alur dasar dari cerpen itu tetap ada yaitu:
1.      Mula - mula, diawali dengan cerita tenteng rasa kehilangan,kecewa dan kekosongan jiwa yang di alami tokoh aku setalah orang di kasihi itu tiada lagi di sampingnya .
2.      Dilanjutkan dengan kisah massa lalu mereka yang di penuhi dengan mimpi dan keceriahan
3.      cerita kembali pada kondisi tokoh aku yang berada dalam kesendirian dan berharap bisa bersama kembali dengan orang yang selalu dirindukannya  itu.
c.       Latar  cerita itu tidak secara tegas menyatakan dimana dan kapan nya memang sulit mendeskripsikan  latar cerita itu secara jelas. Cerpen  itu lebih banyak mengugkapkan isi hati tokoh yang tidak pasti dimana dan kapan terjadi nya. Akan  tetapi, secara sekilas cerita itu menyebut latar tempat yakni kamar. Sementara  itu watak nya, seperti yang di ungkapkan dalam judulnya, adalah pada pagi hari.
d.      Penokohannya  hanya mengangkat dua pelaku, yakni aku dan kamu. pengertian, dan penyabar. Walupun  ia harus berpisah dengan orang yang dikasihinya .
kamu merupakan tokoh pendamping (figuran) yang karakter-karakternya diceritakan melalui tokoh aku. Melelui  ceritanya itu dapat diketahui bahwa kamu adalah seorang yang memiliki senyuman yang menawan. Oleh  karena itu, tokoh aku menyebutnya sebagai bidadari tokoh kamu juga berwatak setia dan memiliki ketanguhan hati. Watak  tersebut tampak dalam cuplikan berikut:
a.       ”Aku takut bila aku berubah tetapi tak akan pernah pangeranku”   ucapan mu pelan.
b.      Kau  telah kesendirian itu dikejauhan sambil berharap matahari akan bercahaya segera menerangi kisi-kisi hati yang tersampul luka rindu kita.
c.       kau pun ada dalam bagian kisah yang tak pernah lekang di panas dan lapuk dihujan itu. selalu ada manik-manik kasih mengalir di samudra kehidupan yang maha luas ini.
e.       Sudut  pandang bersifat megakukan. Dengan  demikian cerpen itu menggunakan sudut pandang orang pertama yang sekaligus berperan sebagai tokoh utama .
f.       Amanat  cerpen itu berisi tentang betapa berartinya seorang yang dikasihi dalam sebuah kehidupan. Ketiadaanya  dapat menyebabkan hidup menjadi sunyi, tidak indah dan serasa tidak bermakna lagi.

Unsur ekstrinsik cerpen tersebut dapat di jelas kan sebagai berikut:
1.      latar belakang pengarang berkaitan dengan falsafah hidup, pendidikan, pekerjaan, pegalaman, usaha, ataupun jenis kelamin. Misalnya, seorang pengarang memiliki falsafah hidup bahwa kepentingan bangsa lebih penting dari pada kepentingan pribadi. Falsafahnya itu sedikit banyak nya akan mewarnai cerpennya.
2.      Latar  belakang budaya  berkaitan dengan keadaan, kebiasaan, atau pola hidup masyarakat ketika cerpen itu dibuat. Cerpen  yang lahir pada masa kolonial sedikit banyak akan bebeda dengan cerpen yang tercipta pada masa kemerdekaan ataupun pada era repormasi .












BAB III
PENUTUP
A.    kesimpulan
Maka dapat saya simpulkan bahwa memang ada suatu perbedaan antara unsur Instrinsik dan unsur Eksterinsik. ” Unsur intrinsic”  adalah unsur yang membangun karya sastra dari dalam Sedangkan “Unsur ekstrinsik”  adalah unsur yang membangun karya sastra dari luar.

B.     Saran  
Semoga  dengan dengan adanya tugas ini kita sebagai siswa /siswi dapat mengetahui perbedaan unsur Instrinsik  dan unsur Eksterinsik




                                                                                                                                    

8 komentar: